Ads

Temuan BEM UNM dalam Dialog Kemahasiswaan di Kampus V UNM PAREPARE

Temuan Riset BEM UNM


Inilah Temuan BEM UNM Pada Kunjungan di Kampus V UNM Pare-Pare 

1. Keamanan Kampus
Salah satu yang kita butuhkan dalam hidup ini ketika jauh dari kerabat keluarga yaitu keamanan apalagi kita sebagai mahasiswa yang sibuk dengan rutinitas kuliah dan organisasi jadi rentan lupa dengan sesuatu yang berharga misalnya hape, laptop, motor, uang, dan barang pribadi lainnya, miris ketika mendengar mahasiswa kehilangan barang tersebut apalagi hilangnya itu dikampus, terasa tidak ada lagi tempat yang aman untuk menitipkan barang entah karena kita sebagai manusia sudah krisis kepercayaan, seyogyanya dikampus ada aparat keamanan yang dapat membantu menjaga keamanan para mahasiswanya sehingga kehilangan barang dapat diminimalisir, entah karena mahasiswa yang teledor sehingga barang seringkali hilang namun fakta dilapangan dikampus V UNM Pare-Pare memang karena security yang kurang jadi security harus kerja merangkap untuk mengamankan, belum lagi tembok kampus yang masih dibilang rentan pencuri untuk masuk menjarah barang Mahasiswa ataupun bentuk pengawasan dari mahasiswa lainnya sehingga mencuri barang Mahasiswa lainnya, mungkinkah mahasiswa sekarang jika sudah kanker(kantong kering) malah mencuri barang milik temannya, itu mungkin pikiran terburuk dari penulis tetapi ini juga layak untuk dipertimbangkan bahwa kita mahasiswa masih krisis kepercayaan dan terlebih lagi minim Kaderisasi.


2. Pelayanan administrasi 
Sarana dan prasarana kampus merupakan bagian terpenting dan faktor pendukung untuk mahasiswa mengembangkan minat dan bakatnya, sarana dan prasarana penunjang kebutuhan akademik maupun non akademik jadi sudah sepantasnya UKT (Uang Kita Terpakai) untuk membiayai semua sarana dan prasarana yang layak sehingga mahasiswa dapat nyaman dalam kuliahnya namun bagaimana jika sarana-sarana itu hanya pajangan semata atau hanya untuk penunjang akreditasi, lagi-lagi akal busuk dari penulis namun itu layak dipertimbangkan karena melihat dari beberapa kampus dan memang mahasiswa banyak yang berpikiran demikian, dan diperparah jika Para pegawai birokrasi kampus enggan untuk melayani peminjaman untuk pemakaian karena memang tujuannya untuk dipakai bukan untuk cuci mata dan itulah juga realita yang terjadi di Kampus V UNM Pare-Pare ternyata selain sarana dan prasarana yang minim pegawainya juga mempersulit dan mempingpong mahasiswa untuk urusan administrasi.


3. Absensi Mata Kuliah
Sejauh mata memandang kampus V UNM PARE-PARE begitu dekat dari Makassar tidak perlu lintas pulau apalagi benua, tetapi kenapa kuliah mahasiswa disana terkatung-katung dan mandek ditengah jalan bukankah mahasiswa yang dulunya siswa sangat bangga dengan kelulusannya di UNM tetapi kenapa dengan terlemparnya mahasiswa ke Kampus V itu tidak sesuai harapan, mereka seperti anak SMA yang minim pengetahuan dan krisis daya kritis, mungkinkah kampus disana hanya sekolah dan melahirkan siswa-siswi bukan kampus yang melahirkan mahasiswa yang berwawasan luas dan melek teknologi.
Karena di anggap jauh maka dosen sering mengadakan kelas full day dan sekali masuk bisa sampai tiga kali absensi, apakah dosen cuman satu orang atau dosen memang meng-anak tirikan Kampus V tak wajar itu terjadi jika lulusan UNM tidak dapat ditarik kembali untuk mengajar dikampus V sehingga bisa memanfaatkan alumninya, apalagi jurusan di Kampus V UNM Pare-Pare ditambah tampa penambahan tenaga dosen dan sarana penunjang pembelajaran, mungkinkah penulis mengatakan kampus V hanya penghasil profit yang besar buat kampus V UNM, kita tunggu saja


4. Penjualan Modul
Modul salah satu penunjang proses pembelajaran untuk mahasiswa sebagai referensi jika dosen tidak menjelaskan secara keseluruhan dan lebih rinci terkait Materi yang disampaikan namun apa daya jika itu juga yang mengharuskan Mahasiswa wajib untuk memiliki dan membeli dengan harga yang sangat tinggi, tidak sebanding dengan pembuatannya yang mungkin hanya copy-an juga, mirisnya ketika tidak dibeli namanya wajib berarti haram dapat nilai kalau tidak dapat bukunya, tidak bisakah modul itu diberikan kepada mahasiswa dan mahasiswa sendiri yang mencetak? Beranikah mahasiswa mengatakan itu ? Kita tunggu saja.


5. Jadwal Kuliah Tak Menentu
Membuat Sesuatu berarti membuat masalah baru, ibarat ini tidak jauh dari Kampus V UNM yang membuka Prodi baru, patutkah kita berbangga jika UNM akreditasi A karena persoalan banyaknya prodi yang dibuka ? Penulis berpendapat bahwa itu bukan kebanggaan jika tidak ditunjang dengan sarana apalagi jadwal kuliah yang membuat mahasiswa terkatung-katung dan disitu membuat mahasiswa sudah malas berpikir untuk kekampus, apalagi mahasiswa yang cuman kuliah saja tapi tidak ada organisasi yang dimasukinya, jadi rugilah mahasiswa yang membayar UKT mahal-mahal apalagi Mandiri yang bisa sampai kisaran 5 Jt jikalau hanya untuk kuliah saja, ditambah jarang ada proses perkuliahan.


6. Ketersediaan Bacaan
Modul Muncul karena Buku Terbatas, ini ungkapan penulis buat hanya untuk meng kaitkan adanya saling keterkaitan antara Buku dan Modul, Buku mempunyai lisensi hak cipta jadi muatan buku itu sudah diseleksi ISBN jadi semua yang diperlukan lengkap didalamnya dan dijelaskan secara rinci dan sumber yang kredibel beda dengan modul yang berbasis kebutuhan, didalamnya menjelaskan secara rinci tetapi sumbernya tidak jelas dan terkadang ngawur, jadi inilah ketakutan mahasiswa semester akhir Jika menghadapi semester akhir tetapi itu cuman modul. Realita di Kampus V UNM Pare-Pare bahwasanya buku bacaan kurang menyebabkan mahasiswa keterbatasan informasi.


7. Air dan Listrik 
Sumber Air Su dekat, Beta tak terlambat lagi.
Ungkapan ini menyiratkan makna bahwasanya salah satu unsur terpenting kehidupan adalah air, air yang dipakai untuk sehari-hari mulai dari mandi, menyiram tanaman, mencuci bahkan untuk Wudhu, bagaimana jika air tidak ada atau ada tapi jauh dari jangkauan kita pasti kita kesulitan, inilah juga yang dihadapi oleh Mahasiswa Kampus V UNM Pare-Pare yang kesulitan dalam hal pasokan air karena air mengalir hanya mengalir ditempat tertentu misalkan ruangan dosen dan PDAM biasanya mengalir sehari cuman 2 kali yaitu pagi dan sore hari padahal mahasiswa pada rentan waktu itu proses perkuliahan terjadi dan tidak menutup kemungkinan ada yang mau BAB, BAK dan bahkan mandi jika dia nginap dikampus, tidak mungkin mahasiswa harus menahan diri untuk tidak melakukan hal itu karena itu juga penyakit. Terlebih lagi persoalan listrik yang daya Watt-nya masih tidak sanggup menyuplai kebutuhan dikampus padahal banyak yang harus dilakukan oleh mahasiswa seperti presentasi memakai proyektor, kebutuhan pribadi seperti pemakaian laptop untuk penunjang mata kuliah dan lain sebagainya.


8. Pengembangan Potensi
Ketika sudah mahasiswa maka tamatlah riwayatmu, ungkapan ini lahir dari ketikan penulis tentang apa itu mahasiswa, karena kata mahasiswa itu sangat berat disandang dan sangat malu jika di tanya "Apa itu Mahasiswa" tetapi kita hanya mampu menjawab "seseorang yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan mengikuti semester berjalan".
Mahasiswa bukan sekedar itu, banyak hal yang harus dilakukan mahasiswa yaitu pengembangan minat dan bakat salah satunya Program Kreativitas Mahasiswa, PKM yang digagas oleh Fakultas Teknik UNM ini memang sangat bagus untuk di ikuti apalagi mahasiswa baru yang mau mengasah potensi dan bakat menulisnya, penulis rasa disinilah tempatnya namun apa daya PKM ini hanya dilaksanakan di Kampus UNM sektor Makassar, di Pare-Pare Mahasiswa berkeinginan untuk ikut tetapi karena jadwal kuliah yang tidak menentu dan jarak perjalanan yang ditempuh, maka keinginan tersebut harus pupus sampai disitu saja dan Organisasi di Kampus V UNM hanya beberapa saja dan itu tidak mampu menampung seluruh minat dan bakat mahasiswa kampus V UNM Pare-Pare.


9. Uang Kuliah Tunggal (UKT)
Uang Kita Tinggal Dikit jadi telpon orang tua dikampung, disini lah daya kritis Mahasiswa diperlukan dalam hal mengkaji tentang UKT yang semakin mahal dan melilit Orang Tua mahasiswa. UKT berbasis subsidi silang dan terdapat penentuan sesuai golongan dan penentuan nominal UKT terdapat pada jalur yang dimasuki dan pada tahap proses wawancara.
Penulis tidak menjelaskan secara detail tetapi UKT itu sudah menjamin selama proses perkuliahan dikampus mulai dari Alat yang dipakai di laboratorium, kertas ujian, admistrasi perpustakaan, pengurusan kartu tanda Mahasiswa, dan lain sebagainya bahkan sampai pada tahap Ujian Proposal, Hasil dan Meja(tutup) serta Wisuda, jadi selama Anda kuliah UKT itu menjamin semua administrasi dikampus sampai wisuda, jadi jika selama rentang itu terdapat keganjilan karena adanya pembayaran maka itu wajib untuk disampaikan kepada pimpinan Birokrasi.

Penjelasan Secara Rinci Mengenai Uang Kuliah Tunggal dapat diakses di link berikut:
http://penajumadil.blogspot.co.id/2017/10/kupas-tuntas-ukt-uang-kuliah-tunggal.html?m=1


Previous
Next Post »

Online